Semangkuk Nasi Putih

Senin, 21 Maret 2011

Cerita ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi di negri Tiongkok.

Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya
seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir didepan sebuah rumah makan
cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu direstoran sudah agak
sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk kedalam restoran tersebut.

Kemudian pemuda itu berkata:
"Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih."
dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan.

Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya
meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan
semangkuk penuh nasi putih untuknya.

semangkuk

Ketika pemuda ini menerima nasi putih dan sedang membayar lalu berkata dengan
pelan:
"dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya."
Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum:
"Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar !"
Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir:" kuah sayur gratis."
Lalu memesan semangkuk lagi nasi putih.
" Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi
nasinya."  Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada
pemuda ini.
"Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa kesekolah sebagai makan
siang saya !"

Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu
dari keluarga miskin diluar kota, demi menuntut ilmu datang kekota, mencari uang
sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti.
Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan
sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut
sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda
ini.

Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini,
hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan dibawah nasi?
Suaminya kemudian membisik kepadanya :"Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk
dinasinya dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya
pasti akan tersinggung lain kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ketempat
lain hanya membeli semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah."
"Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya."
"Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku ?"
Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain.

"Terima kasih, saya sudah selesai makan." Pemuda ini pamit kepada mereka.
Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan
pandangan mata berterima kasih kepada mereka.
"Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat !" katanya sambil
melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini besok
jangan segan-segan datang lagi.

Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda
ini singgah kerumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan
semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari.
Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang
tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat, selama 20 tahun pemuda ini
tidak pernah muncul lagi.

Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih, pemerintah
melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur, tiba-tiba
kehilangan mata pencaharian dan mengingat anak mereka yang disekolahkan diluar
negeri yang perlu biaya setiap bulan membuat suami istri ini berpelukan menangis
dengan panik.

Pada saat ini masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya
seperti direktur dari kantor bonafid.
"Apa kabar?, saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintah
oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami,
perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan
keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan."
"Siapakah direktur diperusahaan kamu ?, mengapa begitu baik terhadap kami? saya
tidak ingat mengenal seorang yang begitu mulia !"  Sepasang suami istri ini
berkata dengan terheran.

"Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling suka
makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu, yang lain
setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya."

Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul, setelah
bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan
bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses.

Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri
ini, jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan
kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang.

Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya.
Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam
berkata kepada mereka: "bersemangat ya ! dikemudian hari perusahaan tergantung
kepada kalian, sampai bertemu besok !"

Kebaikan hati dan balas budi selamanya dalam kehidupan manusia adalah suatu
perbuatan indah dan yang paling mengharukan.


(Kisah dari Sr.Christine HS)

0 komentar:

Posting Komentar