Kisah Lain dari Sr.Francesco

Minggu, 30 Januari 2011


Siapa yang tidak kenal Sr. Francesco?
Perempuan tangguh, total dan setia dalam melaksanakan komitmen.
Organisator ulung yang mampu mewujudkan impian jadi kenyataan.
Sr.Madeleine, Pemimpin Komunitas Ursulin Jl.Pos pun menyampaikan bahwa Sr.Francesco adalah pribadi yang penting dalam komunitas Ursulin di Indonesia.

Sr.Francesco ibarat air yang mampu mengalir lembut lalu menitik ke bumi untuk membawa kehidupan,
ia pun dapat menjadi gelombang tsunami yang meretas semua yang ada di depannya,
dan ia adalah satu dari suster senior dari Ursulin yang paling sulit dibendung.

Bahkan, Pastor Hadi,SJ, keponakan Sr.Francesco yang (di)datang(kan) dari Amerika berkomentar
"Saat diundang, saya tidak tahu, apakah saya bisa datang ke udangan Sr. Francesco; karena waktunya masih lama; tapi sebulan setelah undangan itu, saya diminta untuk mendampingi kelompok muda Amerika belajar tentang lintas agama di Indonesia. Dan waktunya berdekatan dengan undangan itu," kata pastor muda itu sambil tersenyum.
"Jadi, saya berpikir, Sr.Francesco ternyata tidak hanya bisa mengatur manusia di bumi, tapi juga mengatur Tuhan Allah," lanjutnya disambut dengan senyum di wajah umat yang hadir dalam Misa 50 Tahun Hidup Membiara Sr.Francesco.

Sementara Pastor Yohanes Lim, Pr dari Jerman -- keponakan Sr. Francesco juga -- berkomentar bahwa tante yang ia kenal adalah seorang organisator yang handal. Segala sesuatu dibuat sesempurna mungkin. "Namun dalam kesempurnaannya itu, ia (Sr.Francesco) tetap memberi ruang gerak yang cukup bagi Roh Kudus". Dan ini memang diakui oleh banyak orang. Little things make everythings perfect. Dan Sr.Francesco adalah orang piawai dalam hal detail men-detail.

Sementara Pastor Hendra SJ dalam renungannya mengundang kita semua untuk tidak hanya melihat Sr.Francesco dalam segala kemampuannya itu. Ada sisi lain yang juga patut direnungkan. Sisi yang mengisahkan tentang sebuah pertemuan dua hati: yaitu hati Yesus dan Sr.Francesco. Sebuah kisah pertemuan dan relasi yang utuh; lengkap dengan tangis dan tawa. Dalam persatuan itulah Sr.Francesco mampu hidup dan Yesus terus menjadi sumber hidupnya; dan seperti ranting anggur yang hanya dan sekali lagi: hanya dapat berbuah jika ranting itu bersatu dengan batangnya.

Memang begitu adanya. Sr.Francesco yang tampak "glamour" bisa sangat berbeda saat ia menggendong seorang bayi. Ia tampil menjadi nenek yang sayang sama cucunya; ibu yang berupaya sedemikian rupa agar semua anaknya maju; dan perempuan sederhana yang mencinta dengan hatinya walau sudah terluka. Perempuan tegas yang tertawa
perempuan galak yang menawan
perempuan yang mencinta dalam segala kelebihan dan keterbatasan.





HAPPY GOLDEN YEARS, SR.FRANCESCO, OSU

1 komentar:

Grace mengatakan...

Suster Francesco, selamat ya!!!

Posting Komentar