Misiologi

Senin, 28 Februari 2011

Suatu siang di dalam kereta KRL jurusan Rangkasbitung-Jakarta, ada seorang bapak tengah baya sedang memperhatikan penumpang yang kebanyakan ibu-ibu berjilbab. Ada satu ibu muda yang menarik perhatiannya. Jilbab si ibu lain dari yang lain. Kainnya warna biru tua, tapi kok beda ya? Sebagian rambut depannya kelihatan muncul keluar sana-sini. Bajunya juga gak panjang sampai ke mata kaki.
Bapak itu agaknya menyadari ada perbedaan dan berani bertanya,”Ibu (agamanya) Kristen ya?”
“Katolik, pak,”jawabnya dengan santun.
Bapak itu tersenyum,”Ooo…iya, iya. Saya juga punya teman Kristen. Kita semua sama aja ya. Kayak merek HP, ada Nokia, Sony Ericsson, Samsung, Blackberry. Macam-macam deh. Tinggal pilih yang sesuai hati.”
Si ibu muda yang sebetulnya suster itu jadi geli sendiri. Yah, biarpun gak bisa membedakan Kristen dan Katolik tapi Bapak tadi mau menerima perbedaan antara dirinya dengan si suster. Serta agama yang beragam itu pun seperti handphone dengan macam-macam merek. Kebanyakan orang punya satu HP. Tetapi ada sih yang punya dua atau tiga.
Begitulah, setiap orang pasti punya agama atau menganut satu kepercayaan. Tetapi hari gini masih banyak orang yang cuma menjalankan kewajibannya dengan berdoa di rumah ibadah. Setelah itu tidak ada lagi. Padahal ada tujuan yang lebih tinggi, yaitu membawa orang lain pada pertobatan, kepada Tuhan.
Nah, baru-baru ini para Novis Ursulin mendalami Misiologi, sebuah ilmu tentang perutusan. Siapa pun yang mempelajari Misiologi segera sadar bahwa tugasnya membantu orang lain untuk semakin beriman. Namun yang penting, pertama-tama adalah sikap dan teladan hidupnya harus baik dahulu. Lha, bagaimana mau mengajak orang lain bertobat dan beriman, jika dirinya sendiri tidak punya sikap yang baik? Bisa dibayangkan seperti apa hasilnya.
Fr. Frans Hardjosetiko, BHK mengajarkan dengan jelas sekali mengenai Misiologi berbasis iman kristiani. Selama tiga hari, mulai 17-19 Februari 2011 para novis mempelajari sifat misioner Gereja, kaitannya dengan Kabar Gembira yang disampaikan dalam situasi tertentu. Dasarnya dari Kis 1:8...Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di Yudea dan Samaria, dan sampai ke ujung bumi...

Untuk lebih jelas, bolehlah kita tanya para Novis Ursulin untuk membagi-bagikan pengalamannya. Sekarang ini mereka sedang sibuk berlatih koor untuk Pekan Suci. Yang tampak di sini mereka sedang latihan untuk ibadat sore. Jika mendengar suaranya yang merdu dan hati Anda jadi tergugah ingin lebih dekat pada Tuhan, pasti para novis ini mempunyai sikap dan teladan hidup yang baik. Artinya mereka berhasil membawa Anda bertobat.



0 komentar:

Posting Komentar