Khusus bagi kita, umat Katolik, terasa sekali kekhususannya.
Masa Paskah diawali dengan masa prapaskah yang diisi dengan pernyataan tobat saat Rabu Abu dan rekoleksi akbar umat selama 40 hari.
Setelah itu dimulailah Pekan Suci dari Minggu Palma, sampai Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah.
Kita sebagai umat Allah mengenang dan menyelami misteri Cinta Allah dalam Yesus yang disambut meriah, lalu disalib karena kegelapan hati manusia, sampai kebangkitanNya yang mulia.
Tak heran, semua sekolah Ursulin mencoba menghadirkan Paskah dengan berbagai cara.
TB/TK Santa Ursula misalnya, mengusung tema CINTA dan relasi untuk menyelami makna kasih Allah pada manusia.
Mereka menyelenggarakan berbagai acara, salah satunya menghias telur Paskah. Keindahan dari kegiatan ini adalah mereka meminta setiap anak mengerjakannya bersama kakek atau neneknya. Bisa dibayangkan keramaian yang terjadi.
Para kakek dan nenek dengan penuh semangat naik ke lantai dua untuk menemai cucu terkasih dalam usaha memenangkan lomba tersebut. Begitu tanda mulai lomba diumumkan, ada yang langsung membuat, ada juga yang diskusi dahulu, lengkap dengan pembagian tugasnya. Menarik sekali, dalam usaha mengikat tali kasih ini pun ternyata mengajak anak untuk bekerja sama dalam tim; lengkap dengan metode kerja spontan atau berencana dahulu. Komunikasi yang terjalin pun menarik. Ada yang bekerja sama dengan satu benda, misalnya mengerjakan hiasan telurnya dulu. Ada yang bekerja sama dengan beda benda, misalnya si cucu menghias kantong telur sedangkan nenek menghias telurnya. Mereka saling memberi semangat, mengoreksi, menerima masukan, tertawa bersama kalau belum berhasil dan sebagainya. Perayaan Paskah yang indah. Mengingatkan kita semua bahwa cinta Allah pada kita seperti ini. bahkan lebih besar!
Sementara SD merayakan Paskah dengan memuji dan memuliakan Allah.Dalam kesibukan dan kepadatan menyelesaikan masa sekolah, mereka menyelenggarakan pujian dalam kelas masing-masing. Dengan semangat mereka
Romo Harry, Pr |
Setelah itu dilanjutkan dengan lomba memasak. Setiap kelas menurunkan satu team lengkap dengan wali kelasnya. Disaat yang sama ada lomba fotografi, menghias parcel dan persiapan lomba None Sanur. Suasana menjadi ramai. Apalagi saat masakan selesai, lalu ajang cicip-mencicip. Tidak hanya juri, tapi semua siswi yang hadir tertarik untuk mencicip masakan yang diperlomabakan.
Bu Dian dan teamnya sedang membuat kRoketnya SANUR |
Akhirnya PASKAH memang selalu mendatangkan rasa kekeluargaan tersendiri. Dimana kita bisa bersama-sama melakukan aktivitas bukan hanya demi sebuah hasil tapi demi tawa dalam cinta dan kebersamaan persaudaraan dalam hal sederhana. Apalagi ketika para siswi SMP membawa parcel-parcel mereka untuk para karyawan, satpam dan orang-orang sederhana disekitar sekolah.
hadiah kecil dari kami: doa |
SELAMAT PASKAH!
0 komentar:
Posting Komentar