Berikut
ini adalah terjemahan lengkap Homili Paus Fransiskus pada Misa
Inagurasinya yang dirayakan pada hari Selasa, 19 Maret 2013, yang
bertepatan dengan Hari Raya Santo Yosef, pukul 9.30 waktu Roma di
Basilika Santo Petrus. Bacaan Ekaristi : 2Sam 7:4-5a,12-14a; Rm
4:13,16-18,22; Mat 1:16,18-21,24a).
******
Saudara dan saudari terkasih, saya berterima kasih kepada Tuhan
karena saya dapat
merayakan Misa Kudus
untuk inagurasi pelayanan Petrus saya ini
pada Hari Raya Santo Yosef, suami dari Perawan
Maria dan pelindung Gereja semesta. Suatu
kebetulan yang berarti, dan juga hari nama pendahulu saya yang terhormat
: kita dekat padanya dengan doa-doa
kita, penuh kasih sayang dan
rasa syukur.
Saya menawarkan salam
hangat untuk saudaraku para kardinal dan uskup, imam,
diakon, biarawan
dan biarawati, serta semua umat beriman. Saya berterima kasih kepada para perwakilan Gereja dan komunitas
gerejawi lainnya, serta perwakilan dari komunitas Yahudi dan komunitas
keagamaan lainnya, karena
kehadiran mereka. Salam ramah
saya untuk para kepala negara dan pemerintahan, para anggota delegasi resmi dari
berbagai negara di seluruh dunia, dan korps diplomatik.
Dalam Injil kita mendengar
bahwa "Yosef berbuat
seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria
sebagai isterinya”
(Mat 1:24).
Kata-kata ini mengarah kepada
perutusan yang Tuhan percayakan kepada Yosef : ia menjadi kustos, pelindung.
Pelindung dari siapa?
Pelindung
Maria dan
Yesus; tetapi perlindungan ini kemudian diperluas kepada Gereja, sebagaimana dikatakan Beato Yohanes Paulus II: "Sama
seperti Santo Yosef merawat penuh kasih Maria dan
dengan senang hati mengabdikan dirinya untuk membesarkan Yesus Kristus, demikian
pula ia memelihara dan melindungi Tubuh Mistik Kristus,
Gereja, di mana Perawan Maria adalah
teladan dan modelnya" (Redemptoris Custos, 1).
Bagaimana Yosef melaksanakan perannya sebagai pelindung? Dengan diam-diam, rendah hati dan hening, tapi dengan kehadiran
dan ungkapan
kesetiaan tanpa henti, bahkan
ketika ia menemukannya sulit untuk dipahami. Sejak saat pertunangannya dengan Maria hingga diketemukannya Yesus yang
berumur dua belas tahun di Bait
Allah di Yerusalem, ia ada di sana setiap saat dengan penuh kasih sayang. Sebagai suami Maria, ia berada di dekatnya pada saat baik dan buruk, pada perjalanan ke Betlehem untuk sensus dan dalam saat-saat cemas dan sukacita ketika Maria melahirkan; di tengah drama pelarian ke Mesir dan selama pencarian yang panik Anak mereka
di Bait Allah; dan kemudian dalam kehidupan sehari-hari rumah tangga Nazaret, dalam
tempat
kerja di mana ia mengajarkan keahliannya pada Yesus.
Bagaimana Yosef menanggapi panggilannya untuk menjadi pelindung Maria, Yesus
dan Gereja? Dengan terus-menerus memperhatikan Allah, terbuka bagi tanda-tanda kehadiran Allah dan menerima
rencana Allah, dan tidak hanya
untuk dirinya sendiri. Ini
adalah apa yang Allah minta dari Daud, seperti yang
kita dengar dalam Bacaan Pertama. Allah
tidak menginginkan rumah yang
dibangun oleh manusia, tetapi kesetiaan
pada sabda-Nya, pada rencana-Nya. Allah
sendiri yang membangun rumah,
tapi dari batu hidup yang dimeteraikan oleh Roh-Nya.
Yosef adalah "pelindung" karena ia mampu mendengar suara Allah dan dipandu oleh kehendak-Nya; dan karena alasan ini ia jauh lebih peka
terhadap orang-orang yang
dipercayakan kepada pengamanannya. Dia mampu melihat hal-hal secara nyata, ia berhubungan
dengan sekitarnya, ia dapat
membuat keputusan yang benar-benar
bijaksana. Dalam dirinya, sahabat-sahabat
terkasih, kita belajar bagaimana untuk menanggapi
panggilan Allah, dengan kesiapsediaan dan kerelaan, tetapi kita juga melihat inti panggilan Kristiani, yaitu Kristus! Mari
kita melindungi Kristus dalam
hidup kita, sehingga kita bisa melindungi orang lain, sehingga kita dapat melindungi ciptaan!
Panggilan menjadi seorang "pelindung",
bagaimanapun
juga, bukan hanya sesuatu
yang melibatkan kita orang Kristiani saja; panggilan
tersebut juga memiliki segi utama yang sungguh manusiawi, melibatkan semua
orang. Ini berarti melindungi
semua ciptaan, keindahan dunia yang diciptakan, seperti
yang diceritakan Kitab Kejadian kepada kita dan
seperti
yang ditunjukkan Santo Fransiskus dari Asisi kepada kita. Ini berarti menghormati setiap ciptaan Tuhan dan menghormati lingkungan di mana kita hidup. Ini berarti
melindungi umat manusia, menunjukkan perhatian kasih
untuk masing-masing dan setiap orang, terutama anak-anak, orang tua, orang-orang yang berkebutuhan, yang
sering kali yang terakhir kita pikirkan. Ini berarti peduli satu sama lain dalam keluarga kita: suami dan istri pertama-tama melindungi satu sama lain, dan kemudian, sebagai orang tua, mereka merawat anak-anak mereka, dan anak-anak sendiri, pada
saatnya, melindungi orang
tua mereka. Ini berarti membangun
persahabatan yang tulus di mana kita
melindungi satu sama lain dalam kepercayaan, rasa hormat, dan kebaikan. Pada akhirnya, semuanya telah dipercayakan kepada perlindungan kita, dan kita semua bertanggung jawab untuknya. Jadilah pelindung
karunia Allah!
Setiap kali manusia
gagal untuk menghidupi tanggung jawab ini, setiap kali kita gagal peduli bagi ciptaan dan bagi saudara dan saudari kita, suatu jalan terbuka bagi kebinasaan dan hati yang mengeras. Tragisnya, dalam
setiap periode sejarah ada
"Herodes" yang
merencanakan
kematian, mendatangkan malapetaka, dan mengotori wajah
laki-laki
dan perempuan.
Saya meminta semua orang yang memiliki tanggung jawab dalam
kehidupan ekonomi, politik dan
sosial, dan semua laki-laki dan perempuan yang
berkehendak baik: marilah kita menjadi
"pelindung" ciptaan, pelindung
rencana Allah yang tergores dalam alam, pelindung
satu sama lain dan lingkungan.
Mari kita tidak mengizinkan tanda-tanda kehancuran dan kematian untuk menyertai kemajuan dunia ini! Tetapi menjadi "pelindung",
kita juga harus berjaga-jaga atas diri kita sendiri! Janganlah kita lupa sehingga kebencian, iri hati dan kebanggaan mencemari hidup kita! Menjadi pelindung, kemudian,
juga berarti tetap menjaga perasaan kita, hati
kita, karena mereka adalah tempat duduk niat baik dan jahat: niat yang
membangun dan meruntuhkan! Kita
tidak harus takut akan kebaikan atau bahkan kelembutan!
Di sini saya akan menambahkan satu hal lagi: peduli, melindungi, membutuhkan kebaikan, itu memanggil untuk kelembutan tertentu. Dalam
Injil, Santo Yosef muncul sebagai orang yang kuat dan teguh, seorang manusia pekerja, namun
dalam hatinya kita melihat
kelembutan yang besar, yang bukan merupakan kebajikan orang lemah melainkan tanda kekuatan
semangat dan kecakapan bagi
perhatian, bagi kasih sayang, bagi keterbukaan yang tulus untuk orang lain, bagi kasih. Kita tidak harus
takut akan kebaikan, akan kelembutan!
Hari ini, bertepatan dengan Pesta Santo Yosef, kita merayakan awal jabatan Uskup Roma yang baru, Penerus Santo Petrus, yang
juga melibatkan kuasa tertentu. Tentu saja, Yesus Kristus memberikan kuasa
atas Petrus, tetapi seperti apa kuasa itu? Tiga pertanyaan Yesus kepada Petrus tentang kasih yang diikuti oleh tiga perintah:
Gembalakanlah domba-domba -Ku, beri
makan domba-domba-Ku. Mari
kita tidak pernah lupa bahwa
kekuatan otentik adalah
pelayanan, dan
bahwa Paus juga, ketika menjalankan kekuasaan, harus semakin penuh masuk ke dalam pelayanan yang
memiliki puncak yang bercahaya pada Salib. Ia harus terinspirasi
oleh pelayanan yang rendah hati, teguh dan setia yang ditandakan Santo Yosef dan, seperti dia, ia harus
membuka lengannya untuk
melindungi semua umat Allah
dan merangkul dengan kasih sayang yang lembut seluruh umat manusia,
terutama yang paling miskin, yang
paling lemah, yang tersisih, orang-orang yang dirinci Matius dalam
penghakiman akhir tentang kasih: yang
lapar, yang haus, orang
asing, yang
telanjang, yang sakit dan
orang-orang dalam penjara (bdk. Mat 25:31-46). Hanya
mereka yang melayani dengan kasih yang mampu melindungi!
Dalam Bacaan Kedua, Santo Paulus berbicara tentang Abraham, yang "tidak ada dasar untuk berharap, namun percaya"
(Rm 4:18). Tidak ada dasar untuk berharap! Hari ini juga, di tengah begitu banyak
kegelapan, kita perlu melihat
cahaya harapan dan menjadi
laki-laki
dan perempuan yang membawa harapan kepada
orang lain. Melindungi ciptaan, melindungi setiap
laki-laki dan setiap
perempuan, memandang mereka
dengan kelembutan dan kasih,
adalah membuka cakrawala
harapan; membiarkan seberkas cahaya menerobos awan tebal; membawa kehangatan harapan! Bagi
orang percaya, bagi kita orang
Kristiani, seperti Abraham, seperti Santo Yosef, harapan yang kita bawa diatur terhadap cakrawala
Allah, yang telah
terbentang di hadapan kita dalam
Kristus. Suatu harapan yang dibangun di atas batu karang yang adalah Allah.
Melindungi Yesus dengan Maria, melindungi
seluruh ciptaan, melindungi setiap orang, terutama yang
paling miskin, melindungi diri
kita sendiri: ini adalah pelayanan di mana Uskup Roma dipanggil untuk melaksanakannya, namun salah satu dari kita semua dipanggil, sehingga
bintang harapan akan bersinar terang.
Mari kita melindungi dengan kasih
yang seluruhnya telah diberikan
Allah kepada kita!
Saya memohon perantaraan
Bunda Maria, Santo
Yosef, Santo Petrus dan Paulus, dan Santo Fransiskus, sehingga Roh Kudus
dapat menyertai pelayanan saya, dan saya minta Anda semua untuk
berdoa bagi saya! Amin.